FILE BISNIS

MAKALAH
Cara Sukses Dan Praktis Usaha Peternakan Ayam Kampung
Disusun Dalam Rangka :Pengentasan Diri Dari Kemiskinan Melalui Usaha Peternakan










Nama :Arindra Bagus Santoso
No : 1



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SHALAHUDDIN AL-AYYUBI (STAISA)
FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JAKARTA
2014




DAFTAR ISI
A.    Pendahuluan...............................................................................................2
B.     Cara mengetahui telur yang akan menetas setelah dierami………….......3
C.     Cara memilih telor untuk bakal betina atau jantan……………………….4
D.    Cara menentukan jenis kelamin doc ayam ……………………………....4
E.     Cara membuat pakan ayam……………………………………………….5
F.      Macam-macam penyakit ayam dan pengobatanya………………….……9
G.    Cara membuat ramuan jamu untuk ayam agar sehat………………….….13
H.    Jenis-jenis kandang untuk peternakan ayam………………………….….14
I.       Manajemen alas kandang……………………………………………..….16
J.       Cara agar ayam tidak terkena penyakit…………………………………..21
K.    Gambar-gambar peralatan peternakan……………………………………26




A.    Pendahuluan

Ayam kampung biasa dibudidayakan oleh peternak di Indonesia dengan cara diumbar, atau ayam dibiarkan berkeliaran dan mencari makan sendiri dan Ini adalah cara tradisional, Namun cara ini dipandang kurang memiliki nilai ekonomis jika tujuan pemeliharaan untuk Profit Oriented/Mencari Keuntungan. Pola pemeliharaan ayam kampung secara intensif merupakan cara yang bisa mendatangkan keuntungan sebagai sebuah bisnis. Permintaan daging ayam kampung yang cukup besar memberikan peluang bisnis yang menggiurkan untuk budidaya ayam kampung secara intensif.
Perawatan ayam kampung yang dipelihara secara intensif memiliki sedikit perbedaan dengan perawatan ayam kampung cara tradisional. Selain memerlukan perhatian yang ekstra juga masalah pemberian makanan harus lebih diatur.Memelihara ayam kampung secara intensif memiliki keungulan, yaitu lebih mudah melakukan kontrol terhadap penyakit.
Agar dalam usaha budidaya ayam kampung super secara intensif ini bisa berhasil, diperlukan manajemen dan tata kelola yang baik dan benar.Ada beberapa faktor yang menjadi penentu keberhasilan usaha budidaya ayam kampung secara intensif. Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam usaha budidaya ayam kampung secara intensif antara lain :

a)      PEMILIHAN BIBIT PADA AYAM KAMPUNG

Bibit ayam kampung atau lebih dikenal dengan DOC merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.Jika tujuan pemeliharaan ayam kampung untuk tujuan diambil daging, maka memilih DOC dari keturunan ayam yang bertubuh besar dan pertumbuhan yang cepat diprioritaskan.Selain itu waktu penetasan bibit ayam kampung (DOC) harus tepat waktu(21 hari) tidak terlalu cepat atau terlalu lama.
Ciri-ciri DOC yang memiliki kualitas bagus antara lain berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap. Jangan lupa memberikan vaksinasi sesuai usia DOC.

A.           Cara Mengetahui Telur Yang Akan Menetas Setelah Dierami.
Adapun cara mengetahui telur yang bakal menetas, adalah dengan cara menunggu selama 7 hari setelah indukan ayam mengerami, baru bisa dilihat apakah telurnya dibuahi oleh jantan atau tidak, telurnya dapat menetas atau tidak, saat peneropongan maka perlu kehati-hatian supaya tidak retak atau pecah ketika kita pegang dengan jari telunjuk dan dan jempol tangan kiri, kemudian sorotkan lampu senter dari arah belakang untuk memudahkan pengamatan,tempelkan telur pada kaca senter amati telur secara seksama dan jika tanda-tanda seperti di bawah ini, atau bisa menggunakan Alat Tes Telur, maka bisa di ambil kesimpulan
·         Telur yang akan menetas

Tanda-tandanya sebagai berikut: Jika setelah mendapat sinar lampu senter telur nampak
berwarna merah, dan sebagian terlihat gelap maka dipastikan telur tersebut bisa menetas
dan bisa dilanjutkan dieramkan kembali oleh induk karena ada harapan nanti bias menetas

·         Telur tidak akan menetas

Jika setelah mendapat sinar lampu senter, telur terlihat terang dan jernih atau yang nampak hanya kuning telurnya saja maka dipastikan telur itu tidak akan menetas dan sebaiknya di goreng saja, karena kalau tidak di goreng, maka akan membusuk serta induk betina akan terus mengeraminya.

B.           Cara Memilih Telor Untuk Bakal Jantan Atau Bakal Betina:
Kalau kita perhatikan telor mempunyai bentuk bulat oval yang sama antara telor satu dengan telor yang lainnya. Jika diteliti lagi lebih cermat telor tersebut sebetulnya mempunyai 2 bentuk atau 2 ukuran yaitu telor yang mempunyai bentuk bulat oval agak memanjang dan bulat oval agak pendek (telornyaagak membulat).


1)      Untuk memilih bakal jantan.
Kalau kita perhatikan telor mempunyai bentuk bulat oval yang sama antara telor satu dengan telor yang lainnya. Jika diteliti lagi lebih cermat telor tersebut sebetulnya mempunyai 2 bentuk atau 2 ukuran yaitu telor yang mempunyai bentukbulat oval agak memanjang (telornya saring) dan bulat oval agak pendek (telornya agak membulat).
Telor yang mempunyai bentuk bulat oval agak memanjang adalah bakal jantan.

2)      Untuk memilih bakal betina.
Telor yang mempunyai bentuk bulat oval agak pendek adalah bakal betina. Supaya
tidak keliru telor kita bedakan dari induk yang sama.
C.          Cara menentukan jenis kelamin DOC ayam
Ada 3 metode praktis cara  cek kelamin ayam


1.      Ayam digantung  terbalik dijari, ayam jantan jika hanya menggantung diam, dan ayam betina jika mencoba mengepak dan mencoba mengepak ke kanan.
2.      Yang kedua memungut  tengkuk leher anak ayam, ayam jantan jika membiarkan kakinya menggantung, dan ayam betina jika kakinya ditarik naik ke atas dada.
3.      Yang ketiga menempatkan anak ayam terlentang di telapak tangan, ayam betina jika berhenti menendang beberapa saat ,dan ayam jantan jika terus-terusan menendang.

D.             Cara membuat pakan ayam
Peternakan ayam kampung yang baik adalah dengan ternak model intensif, bukan ekstensif. Karenanya faktor pakan tidak bisa diabaikan dan perlu mendapat perhatian lebih karena pakan mempunyai pengaruh besar dalam model pemeliharaan secara intensif.Pakan ayam kampung bisa dibuat sendiri, dilakukan agar bisa menekan biaya pakan dan keuntungan bisa meningkat.
Pemberian pakan pada ayam kampung pada dasarnya sama dengan ayam ras yakni berdasar pada tingkat umur, fase pemeliharaan, dan system pemeliharaan yang digunakan. Pakan untuk ayam kampong tidak boleh diabaikan.Mengapa?Karena pakan adalah aspek yang sangat vital bagi kehidupan ayam. Tanpa adanya pakan yang tercukupi kebutuhan nutrisinya maka pertumbuhan ayam kampong akan terganggu.  Berikut akan kami sajikan tabal kebutuhan protein dan energy metabolisme sesuai tingkatan fase pemeliharaan.
Tabel 1. Kebutuhan protein dan energy metabolisme untuk ayam kampung pedaging
Fase pemeliharaan
Protein (%)
Energi metabolisme (kkal/kg)
Brooding (1-14 hari)
22
3050
Starter (14-30 hari)
20
3100
Grower (31-60 hari)
19
2900
Finisher (>61hari)
16-18
3000

Banyak pilihan untuk menyajikan pakan ayam kampong antara lain dengan pakan jadi buatan pabrik dan meramu pakan sendiri. Untuk pakan yang perlu mencampur dan meramu sendiri ada hal yang perlu diperhatikan supaya kandungan nutrisi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh ayam kampong berdasar fase pemeliharaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.               Kandungan nutrisi bahan pakan yang akan dijadikan campuran atau untuk meramu pakan
2.               Ketersediaan bahan yang kontinyu dan stabil dalam hal kualitas
3.               Bahan tersebut tidak bersaing dengan kebutuhan pokok manusia (food)
4.               Harga bahan baku relatif murah dan terjangkau
Berikut akan kami sajikan contoh perhitungan dan meramu pakan ayam kampong secara sederhana :
A.    CARA PERTAMA
Kita akan menyusun pakan untuk ayam kampong fase grower. Kalau berdasarkan table di atas, kebutuhan protein ayam kampong periode grower sebesar 19%. Bahan yang akan kita pakai untuk mencampur  adalah bahan yang mudah di dapat seperti pakan konsentrat ayam petelur (40%), jagung (45%), dan dedak/bekatul (15%). Kandungan protein masing-masing bahan pakan anda bisa lihat pada table 3. Sehingga hasil perhitungannya adalah sebai berikut :
Konsentrat 40% x 34% =13.6, jagung 45% x 9.0% = 4.0, dan bekatul 15% x 10.2% = 1.5 sehingga nilai hasil protein yang diperoleh adalah 13.6 + 4.0 + 1.5 = 19.1, sehingga dapat disimpulkan bahwa ransum yang kita campur sudah sesuai dengan kebutuhan ternak kita (ayam kampong).

B.     CARA KE DUA
Pakan untuk ayam pedaging.
Untuk 100 kg pakan maka di butuhkan :
Untuk Stater sediakan jagung 60 kg, bekatul 2 kg, tepung gaplek 2 kg, tepung ikan 13,5 kg, kedelai 7 kg, bungkil kelapa 5 kg, tepung daun pepaya 2 kg ,bungkil biji kapuk 1kg tepung bulu unggas 4 kg , premix 0,5 kg

Untuk Finisher, sediakan jagung 50 kg , bekatul 7kg, sorgum 10 kg , tepung gaplek 5 kg,tepung ikan 3 kg, kedelai 9 kg, bungkil kelapa 5 kg,bungkil biji kapuk 0,5 kg ,tepung daun pepaya 2,5 kg , tepung bulu ayam 2,5 kg.,minyak kelapa 1 kg , premix 0,5 kg .
Dikenal ada 3 bentuk pakan , yaitu tepung , crumble ( butiran pecah ), dan pelet.
        *bila salah satu bahan tidak ada maka tidak mengapa, tidak harus terpaku yang penting jagung dan bekatul sama premixnya ada.

1. Bentuk tepung.
Cara membuatnya sangat sederhana , yaitu semua bahan digiling jadi tepung .kemudian di aduk sampai rata dan siap di sajikan.pakan jenis ini tidak efektif ,karena ayam memiilih jenis pakan yang di sukai sehingga banyak nutrisi yang tidak di konsumsi
2. Bentuk crumbles (butiran pecah).
Semua bahan di giling jadi tepung ,kemudian di aduk hingga rata .setelah itu di kukus atau di uapi dengan panas antara 800C-90 C .Kemudian pakan diaduk dalam ayakan yang berlubang sambil di tekan tekan sehinga butiran berjatuhan.Jemur butiran itu hingga kering.siap di sajikan .pakan jenis ini cukup efisien tidak banyak nutrisi yang terbuang.
3.      Bentuk pelet.
Caranya sama dengan crumble.Tapi setelah penguapan,dimasukkan dalam gilingan daging atau sambal sehingga keluar bentuk memanjang. Kemudian di potong potong dan di jemur sampai kering.siap di sajikan. Pakan jenis ini pun cukup efisien.
Untuk menghindari pakan yang cepat rusak dan tengik karena udara yang lembab maka sebaik nya pakan diberi bahan pengawet.misalnya BHA ( Butiylated hydroxy anisol) ,BHT(Butylated Hydroxy toluen ),Gropyl Gallate, Oktyl Gallate,Tokoferol ,Etoksikusin Yang biasanya di kemas dengan nama Antrasin,Toksomiks,Antoks dan sebagainya.Pemberian sebaiknya tidak lebih dari 0,1% jumlah pakan.

Membuat konsentrat ayam pedaging.

Untuk 100 kg konsentrat, sediakan tepung ikan 26 kg ,bungkil kedelai 21 kg, daun turi 28 kg ,tepung bulu 14 kg ,tepung tulang 0,5 kg,sorgum 10,5 kg.Semua bahan di giling jadi tepung ,dan siap di campurkan dengan bekatul dan jagung.

Alternatif lain membuat pakan ayam pedaging.

Untuk masa awal ,sediakaqn konsentrat 39 kg , bekatul 5,5 kg,jagung 55 kg , premix 0,5 kg.Semua bahan di proses sperti di atas (tepung ,crumble, pelet )
Untuk masa akhir ,sediakan jagung 58 kg ,bekatul 8,5 kg ,konsentrat 33 kg ,premix 0,5 kg .Kemudian di proses seperti di atas.
Siap untuk di sajikan
Dengan terpenuhinya nutrisi pakan yang cukup maka kita akan bisa memantau jumlah komsumsi pakan dan berat badan mingguan ternak ayam kampong kita:
Umur (minggu)
Konsumsi pakan (gr/ekor/mgg)
Berat badan (gr/ekor)
1
50
80
2
90
120
3
160
210
4
260
280
5
260
350
6
290
460
7
340
520
8
390
590
9
440
640
10
480
700
11
530
760
12
590
810


























2. Konsumsi pakan dan berat ayam kampung standart
Angka yang menunjukkan berat badan ayam kampung di atas adalah termasuk angka yang rendah dan cukup standar, kenyataan di lapangan menunjukkan sekitar 10-20% dari ayam kampong  yang kita pelihara sudah bisa mencapai berat 600-800 gram pada umur 8-9 minggu.
Untuk membantu anda yang masih penasaran dan ingin mencoba meramu dan mencampur pakan ayam kampong sendiri, berikut akan kami sajikan tabel beberapa kandungan nutrisi bahan pakan yang mudah untuk kita jumpai.
Table 3.kandungan nutrisi beberapa bahan pakan yang biasa digunakan untuk pakan unggas :
Bahan baku
Protein (%)
Lemak (%)
Serat kasar (%)
Energi (kkal/kg)
Batas (%)
Bekatul/dedak
10.2
7.9
8.2
1.630
75
Broiler konsentrat
41-42
6
5
2800
40
Bungkil kedelai
41.7
3.5
6.5
1.540
30
Bungkil kelapa
20.5
6.7
12
1.540
15
Gandum
11.9
1.9
2.6
3.000
20
Jagung
9
3.8
2.5
3.430
50
Layer konsentrat
32-34
6
6
2500
40
Pollard
16.2
4.3
7.7
2.970
25
Sagu
1.9
1.19
4.68
2.630
25
Tepung bekicot
60.9
7
4.5
3.010
3
Tepung gaplek
1.5
0.7
0.9
2.970
20
Tepung ikan
53.9
4.2
1
2.640
20
Tepung tulang
12
3
2
-
5


E.              Macam-macam penyakit ayam dan pengobatanya.

Apabila kandang kotor, kotoran ayam tidak dibuang, jarang dibersihkan, lembab, serta cuaca buruk karena terjadi musim pancaroba atau pergantian musim, maka biasanya akan mengakibatkan ayam terjangkit penyakit,bahkan mengalami kematian, dan akhirnya merugikan peternak, maka dari itu kandang, tempat pakan, harus bersih serta cahaya yang masuk kandang lebih optimal tidak lembab, adapun beberapa penyakit ayam sebagai berikut :


1.       Penyakit Snot
Snot atau coeryza adalah penyakit pada ayam yang sering terjadi ,penyakit ini disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Snot dapat menyerang ayam dalam semua umur namun lebih mudah menyerang anak ayam. Penyakit snot biasanya muncul pada saat perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis.Kematian ayam yang disebabkan oleh penyakit snot mencapai 30%.
Karakter dari Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar induk memang tidak lebih dari lebih dari 12 jam.Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang dan peralatan yang digunakan.
Gejala Ayam Terkena Snot
- Ayam yang terserang penyakit snot menunjukkan pengeluaran cairan air mata,
- Ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung
- Keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
- Pembengkakan didaerah sinus infra orbital -
- Terdapat kerak dihidung
- Nafsu makan menurun
- Ayam mengorok dan sukar bernapas
- Pertumbuhan menjadi lambat.
Mencegah Penyakit Snot
Pada dasarnya penyakit Snot bisa dicegah dengan sanitasi kandang yang baik.Mengendalikan penyakit snot lebih baik dengan melakukan pencegahan .Agar ayam bebas dari snot usahakan selalu menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik.Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban.Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini.Selain itu penting dilakukan vaksinasi Coeryza untuk mencegah penyakit snot.Hindarkan pula memelihara ayam dengan umur yang berbeda dalam satu kandang.

Mengobati Penyakit Snot
Jika ayam terlanjur terkena penyakit snot, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengisolasi/memisahkan ayam yang terkena penyakit tersebut.Selanjutnya obati dengan berbagai macam obat snot yang banyak tersedia di pasaran.Pengobatan dengan Sulfathiazole cukup efektif mengatasi Coryza.Apabila tidak ditemukan preparat ini bisa digunakan sulfamethazine, sulfamerazine atau erythromycin.

2.      Penyakit CRD ( Chronic Respiratory Disease)
Penyakit CRD atau banyak dikenal dengan penyakit ngorok banyak dijumpai menyerang unggas termasuk ayam , penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum dan Mycoplasma synoviae.Penyakit ngorok atau CRD pada ayam ini merupakan suatu penyakit yang menyerang saluran pernafasan dimana sifatnya kronis. Disebut kronis karena penyakit ini berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu lama (menahun) dan ayamnya tidak sembuh-sembuh .Penyebab utamanya adalah keracunan Mycoplasma galisepticum, salah satu gejala khas CRD adalah ayam tersebut ngorok, sehingga peternak menyebutnya penyakit ngorok.
Sebagai penyakit tunggal, CRD jarang sampai menimbulkan kematian namun menimbulkan angka kesakitan yang tinggi. Di lapangan kasus CRD murni jarang ditemukan, yang sering ditemukan adalah CRD komplek, yaitu penyakit CRD yang diikuti oleh infeksi penyakit lainnya, terutama sering diikuti oleh bakteri Escherichia coli. CRD kompleks termasuk ke dalam 10 besar penyakit yang sering menyerang ayam pedaging maupun petelur.
Akibat dari penyakit CRD adalah rendahnya laju pertumbuhan, tingginya angka kematian dan tingginya konversi ransum. Kerugian lain akibat CRD komplek adalah keseragaman bobot badan yang tidak tercapai dan banyaknya ayam yang harus diafkir, sehingga para peternak akan rugi.
Gejala Ayam Terserang Penyakit CRD
Beberapa gejala yang dapat dilihat saat seekor ayam terserang CRD adalah sebagai berikut:
- Penyakit CRD lebih banyak  menyerang pada anak ayam.
- Ayam menunjukkan Batuk, bersin, gangguan napas, keluar suara saat bernapas.
- Sinusitis pada sinus infraorbitalis ( Bengkak pada muka).
- Jika disertai infeksi M. synoviae ayam menunjukkan gejala pincang, bengkak sendi hingga
ayam mengalami kelumpuhan.
Mencegah Penyakit CRD
Faktor penentu menularnya penyakit ini adalah sistem pemeliharaan dengan suhu lingkungan yang tinggi yaitu panas atau dingin, kelembaban tinggi, kurangnya ventilasi, kepadatan ternak terlalu tinggi dan cara pemeliharaan yang berbagai umur. Biosecurity yang ketat dan pemilihan antibiotik yang spesifik merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyelamatkan ayam dari penyakit tersebut.
Agar penyakit CRD tidak menyerang ayam, peternak harus memelihara lingkungan kandang supaya segar dan sehat, tentunya tidak pengap, ventilasi cukup dan tidak lembab. Selain itu kepadatan kandang harus selalu diperhatikan, sehingga udara bersih selalu terjamin.Suhu kandang yang terlalu panas juga dapat menyebabkan meningkatnya nafsu minum dan menurunnya nafsu makan. Dengan meningkatnya nafsu minum, maka akan merangsang peningkatan urinasi dan litter menjadi basah, sehingga konsentrasi ammonia tinggi dan dapat menyebabkan gangguan pernafasan, akhirnya ayam akan rawan terhadap CRD komplek.
Mengobati Penyakit CRD
Jika ayam peliharaan sudah terlanjur terserang penyakit CRD, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. menekan kadar amonia dan debu yang ada di kandang, dengan melakukan perbaikan pada kondisi kandang, mengurangi kepadatan kandang, perhatikan tatalaksana litter, ventilasi kandang dan pengaruh lingkungan,
2. pemeliharaan ayam harus dilakukan secara all-in all-out
3. melakukan pemilihan obat yang tepat dan kita harus memperhatikan faktor resistensi dari kuman.
4. Isolasi ayam yang sudah terkena CRD.
Mycoplasma tidak memiliki dinding sel, oleh karenanya jenis antibiotik yang dipilih haruslah yang mempunyai cara kerja menghancurkan inti sel, membran sel dan menghambat pembentukan senyawa penting di dalam sel, seperti asam folat dan protein. Sedangkan E. coli merupakan bakteri Gram (-) yang dapat dibasmi dengan memakai  hamper semua golongan antibiotik kecuali golongan makrolida.Oleh karena itu, dalam membasmi komplikasi kedua penyakit tersebut, yaitu CRD dan colibacillosis diperlukan antibiotik yang efektif untuk keduanya.Selain itu, karena lokasi serangan CRD kompleks terjadi secara sistemik (seluruh tubuh) dan lokal (saluran pencernaan) maka obat yang dipilih sebaiknya yang bisa bekerja secara sistemik maupun lokal.

F.     Cara membuat ramuan jamu untuk ayam agar sehat
Selain vaksin, ternak ayam kampong / buras perlu juga diberikan obat-obatan tradisional seperti jamu untuk memperkuat kesehatan atau stamina ayam yang dicampur pada air minum yang juga berfungsi untuk mengobati penyakit serta mengurangi bau kotoran ayam. Hal ini telah dibuktikanya dalam penelitian dan pengalaman selama beternak ayam terbukti dapat mencegah penyakit flu burung.
Komposisi jamu sebagai obat tradisional terdiri dari bahan-bahan alami, antara lain :
No.
Campuran
Volume
Satuan
1
Kencur
1,5
Kg
2
Bawang putih
1,5
Kg
3
Jahe
0,5
Kg
4
Lengkuas
0,25
Kg
5
Kunyit
1
Kg
6
Daun sirih
0,25
Kg
7
Temu Lawak
1
Kg
8
Kayu Manis
0,05
Kg
9
Daun Mahkota dewa
0,25
Kg
10
Molases
1
Liter
11
Bioplus
1
Liter

Cara pembuatan jamu yaitu :
Ø  Bahan-bahan 1 – 9 dikupas atau dibersihkan dan diblender hingga halus dengan ditambah air bersih (air dari sumur , jangan dari ledeng/PAM karena mengandung zat kimia yang akan mengganggu pertumbuhan bakteri) secukupnya lalu disaring atau diperas.
Ø  Air perasan tersebut ditambah 1 liter molasses dan setelah tercampur ditambah 1 liter bioplus lalu diaduk rata sampai berwarna coklat, kemudian tambahkan air bersih hingga volumenya mencapai 40 liter.
Ø  Larutan tersebut kemudian difermentasi selama 6 hari deangan cara didiamkan di dalam jirigen atau drum tertutup rapat di dalam ruangan sejuk, sehari sekali diaduk dan dibuka dan dibuka untuk menghindari masuknya udara dari luar.

Cara penggunaan jamu sebagai berikut :

Ø  Untuk kesehatan atau stamina dicampur pada air minum : campuran 50 cc (5 sendok makan) dengan 10 liter air bersih lalu berikan pada ayam untuk diminum setiap hari.

Ø  Untuk pengobatan : berikan 2 cc/ekor/hr selama 5 hari berturut-turutdengan cara dicekokin. Obat ini diberikan kepada ayam berumur 2 bulan keatas. Penyakit yang dapat diobati dengan jamu antara lain berak ijo, berak putih/kapur, pilek, gangguan hati dan herpes.

G.    Jenis-jenis kandang untuk peternakan ayam.

Kandang ayam bisa diibaratkan seperti rumah manusia, oleh karena itu dalam pembuatanya perlu dipikirkan, kelayakanya, keamanannya, kenyamananya,  agar ayam bisa berkembang dengan sehat, lincah dan dapat bebas bergerak, jenis kandang disesuaikan dengan kondisi umur, dan besar ayam, adapun untuk kandangnya Ada tiga macam kandang, yakni :

1)      Kandang Box,

Kandang box sebagai tempat pemeliharaan anakan ayam kampung unggulan atau DOC. Disebut kandang box karena bentuknya yang memang kotak.Dalam kandang box ukuran 1 x 1 m dapat diisi sebanyak 40 -45 DOC. Lama pemeliharaan DOC dalam kandang box +- 20 hari. Untuk menjaga kehangatan kandang diberikan lampu pada kandang box dengan suhu 30 – 32 derajat celcius.




2)      Kandang Postal

Memasuki hari ke-21 ayam kampung dipindah ke kandang pembesaran atau kandang postal.Ukuran kandang postal menyesuaikan dengan jumlah ayam kampung yang dipelihara.Kandang postal ukuran 5 x 20 m bisa diisi sebanyak 1200 ekor ayam kampung unggulan. Lama pemeliharan dalam kandang postal ini adalah ketika ayam kampung unggulan berumur 21 hari sampai waktu panen.




3)      Kandang Baterai.

Untuk kandang baterai diperlukan sebagai kandang untuk indukan atau ayam kampung petelur. bisa dilakukan 1 pasang untuk 1 kandang, Lokasi kandang yang ideal adalah memiliki jarak dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang. Sebelum kandang diisi dengan ayam kampung, perlu dilakukan penyucian halaman dengan disinfektan yang tidak berbahaya bagi ayam.

H.    Manajemen alas kandang.
manajemen pada musim penghujan ini perlu ditingkatkan guna menghangatkan kondisi dalam kandang terutama melawan hawa dingin dari musim penghujan tersebut.
Alas kandang sering disebut dengan istilah litter atau peternak menyebut dengan sekamkandang ayam kampung yang baik yaitu salah satunya alas kandang harus dalam keadaan kering karena alas kandang dalam keadaan lembab dapat mendatangkan bibit-bibit penyakit. Tapi usahakan untuk lantai dasarnya di semen, pada kandang jenis postal, agar alasnya hangat serta memudahkan saat pembersihan kandang.
                                                                              
Bahan untuk alas kandang
Bahan untuk litter terbuat dari bahan dapat menyerap air dan beberapa bahan dapat membuat hangat keadaan dalam kandang. Litter untuk alas dapat dipakai dengan bahan-bahan berikut ini :
1. Sekam Padi
2. Serbuk Gergaji
3. Pasir
4. Jerami (jawa:damen) dan lain-lain





Fungsi dan Jenis Litter
Litter atau alas kandang pada dasarnya memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
  1. Membatasi kontak langsung antara kaki anak ayam dengan lantai yang suhunya relatif dingin
  2. Membantu menyerap air dari feses maupun dari tumpahan air minum sehingga lantai kandang tidak lembab
  3. Pada saat brooding, litter/sekam dapat menyerap panas dari brooder sehingga membantu menghangatkan anak ayam .
Sekam ataulitter yang basah atau lembab akan mengakibatkan kadar amonia meningkat dan berpengaruh terhadap performa ayam.
Tanpa menggunakan alat, amonia hanya bisa dideteksi jika kadarnya dalam kandang paling sedikit 20 ppm (Akil, 2006). Padahal dengan kadar amonia seperti itu sudah mengakibatkan iritasi pada mukosa membran mata dan saluran pernapasan ayam. Selain bisa memicu peningkatan amonia, dampak lain dari litter yang basah dan lembab ialah:
  • Menyebabkan anak ayam di masa brooding kedinginan meskipun suhu brooding telah sesuai. Akibatnya, ayam malas untuk beraktivitas dan pertumbuhannya lambat.
  • Menjadi sumber penularan penyakit (dari feses ayam sakit,red), seperti cacingan dan koksidiosis.
  • Mengundang vektor (serangga sebagai penyebar penyakit) seperti lalat.
  • Menimbulkan luka di telapak kaki anak ayam dan kemerahan di bagian otot dada. Hal ini karena panasnya amonia.

Penggunaan Litter di Kandang
Ketika memulai pemeliharaan, litter sebaiknya sudah disiapkan 3 hari sebelum anak ayam masuk (sebelum chick in,red). Litter yang sudah siap, kemudian ditebar merata ke seluruh bagian kandang. Setelah ditebar, litter disemprot dengan desinfektan untuk mencegah bibit penyakit menempel. Setelah didesinfeksi, sebaiknya litter diaduk agar cairan desinfektan bercampur dan kontak dengan seluruh bagian litter. Ketika tiba waktunya chick in, beberapa jam sebelum ayam masuk, sebaiknya litter didesinfeksi ulang untuk membasmi bibit penyakit yang baru muncul di litter tersebut. Untuk jenis desinfektannya sendiri, yang umumnya digunakan ialah berbahan dasar formalin seperti yang terkandung dalam Formades.
Terdapat perbedaan penggunaan litter pada kandang postal dan panggung. Untuk kandang postal, ketebalan litter awal sekitar 8-12 cm. Sedangkan pada kandang panggung, ketebalannya berkisar 5-8 cm. Sirkulasi udara di kandang panggung jauh lebih baik dari kandang postal sehingga litter yang digunakan bisa lebih sedikit. Selain itu, di kandang panggung, penebaran litter dilakukan setelah pemasangan terpal/alas (tidak kontak langsung dengan lantai tanah,red) sehingga meski litter lebih sedikit, tidak akan cepat dingin dan masih efektif menghangatkan anak ayam.
Perbedaan lainnya, selama pemeliharaan ayam, untuk kandang panggung cukup menggunakan litter saja. Tetapi untuk kandang postal, selain litter juga perlu ditambah kapur atau zeolit. Penambahan kapur atau zeolit ini berfungsi membantu menyerap air dan kelembaban dalam udara. Kapur juga berguna untuk mencegah terjadinya koksidiosis yang biasa terjadi pada ayam di umur ≥ 3 minggu, karena koksidia (penyebab koksidiosis,red) tidak tahan terhadap panas dari kapur.


Penyebab Litter Basah dan Lembab
Setelah mengetahui apa saja dampak dari litter yang lembab dan basah, dan berapa banyak penggunaannya di dalam kandang, kita juga perlu tahu mengenai apa saja yang menyebabkan litter basah. Berikut penyebabnya:
a) Faktor infeksius
Faktor infeksius penyebab litter basah berkaitan dengan penyakit enteritis, contohnya infeksi colibacillosis, ND, Gumboro, pullorum dan koksidiosis. Namun pada kasus infeksi penyakit ini juga diikuti oleh timbulnya gejala klinis yang lain.
b) Faktor non infeksius
  • Heat stress (stres panas): Menyebabkan konsumsi air minum ayam meningkat dibanding konsumsi ransum sehingga feses lebih basah.
  • Kualitas nutrisi ransum: Kadar garam yang terlalu tinggi akan mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan memicu ayam mengonsumsi lebih banyak air sehingga ayam mengalami diare. Selain kadar garam, kadar protein yang terlalu tinggi juga dapat men-stimulasi terjadinya feses basah. Hal ini terjadi karena asam urat dalam ginjal terlalu tinggi konsentrasinya sehingga memicu ayam mengkonsumsi air minum lebih banyak, akibatnya feses menjadi basah dan encer .
c) Manajemen pemeliharaan yang kurang baik, seperti sistem ventilasi kurang optimal, kepadatan ayam terlalu tinggi, kelembaban tinggi, ada tumpahan air saat membersihkan atau mengganti air minum, instalasi tempat minum yang kurang tepat, dll .




Tips Menjaga Litter Tetap Kering

Selanjutnya, yang penting kita ketahui terkait manajemen litter ialah apa saja tindakan yang harus kita lakukan untuk menjaga litter tetap kering. Bukan perkara yang mudah menjaga kondisi litter di dalam kandang tetap kering dan tidak menggumpal. Peran pegawai/anak kandang sangat menentukan, terutama dalam hal ketelitiannya mengontrol permasalahan di dalam kandang. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar litter kering dan berfungsi optimal:
  • Gunakan litter dengan ketebalan yang sesuai, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
  • Pada masa brooding, lakukan pembolak-balikan litter secara teratur setiap 3-4 hari sekali, mulai umur 4 hari sampai umur 17 hari. Hal ini untuk menghindari litter menggumpal sejak awal. Bila ada litter yang menggumpal, maka ganti litter yang menggumpal tersebut sesuai dengan kondisinya. Misalnya saja jika jumlah yang menggumpal sedikit, maka litter dapat dipilah dan dikeluarkan dari kandang. Namun jika jumlah litter yang menggumpal atau basah sudah banyak, lebih baik tumpuk dengan litter yang baru hingga yang menggumpal tidak tampak.
  • Pada 1 minggu pertama pemeliharaan di masa brooding, tidak ada salahnya menggunakan kertas koran di atas litter. Karena selain berfungsi menjaga anak ayam tidak makan litter, kertas koran bisa membantu mempercepat pengeringan feses/kotoran anak ayam.
  • Jika litter sudah sangat lembab, ketika hendak ditambah litter baru sebaiknya ditaburi kapur terlebih dahulu agar cepat kering, setelah itu baru ditumpuk dengan litter yang baru.
  • Atap kandang yang bocor secepatnya diperbaiki, dan hindari pekerjaan yang tergesa-gesa, terutama dalam pergantian air minum, jangan sampai tumpah ke litter.
  • Pasang instalasi tempat minum dengan benar agar tidak terjadi kebocoran air.
  • Ventilasi harus baik dan lancar agar sirkulasi udara cukup baik, sehingga udara kotor tidak terakumulasi di dalam kandang dan daya tahan/keawetan dari litterakan lebih baik.
  • Kontrol suhu, kelembaban dan densitas (kepadatan) ayam di dalam kandang.
  • Selain itu, penyebab penurunan kualitas litter harus dianalisa dan langsung dilakukan tindakan agar tidak menjadi faktor pemicu menurunnya kualitas kesehatan ayam yang selanjutnya akan mengakibatkan performa produksi kurang baik (Gambar A). Bedakan penurunan kualitas litter karena disebabkan oleh kondisi ayam (Infeksi penyakit, seperti diare) atau kondisi lingkungan, sehingga penyebab permasalahan dapat diantisipasi dengan cepat.

I.       Cara agar ayam tidak terkena penyakit.
Masalah serius dari peternakan ayam kampung adalah timbulnya berbagai penyakit. Seiring dengan musim kemarau yang berkempanjangan tentu akan menimbulkan berbagai penyakit pula. Untuk itu langkah terbaik dalam beternak ayam adalah mencegah berbagai penyakit ayam. Dengan mencegah akan lebih baik dari pada mengobati bukan?
Banyak penyakit datang dari fasilitas kandang yang kurang baik.Untuk itu langkah mencegah datangnya penyakit adalah sanitasi atau kebersihan kandang itu sendiri.Dengan begitu ancaman dari virus dan bakteri yang merugikan semakin ditekan sehingga penyakit dapat dihindari. Adapun cara mencegah penyakit pada ayam kampung adalah sebagai berikut :


1.      Berilah abu atau bahan lain yang dapat menyerap air dari kotoran ayam.
 Letakkan dimana terdapat penumpukan kotoran ayam.Biasanya di bawah tempat bertengger atau di bawah sarang bertelur.Cara ini dilakukan dengan maksud mengurangi kelembaban atau air pada kotoran. Sehingga virus dan bakteri tidak akan berkembang. Bahan lain yang dapat digunakan adalah kapur atau gamping (bahasa jawa). Bila ingin dijadikan kompos taruh kulit padi atau gabah (bahasa jawa). Usahakan lantai atau litter dalam keadaan kering.

2.      Di dalam kandang usahakan udara dapat keluar masuk dengan bebas.

Artinya usahakan kandang memiliki ventilasi atau saluran udara yang cukup.Dengan demikian udara atau bahkan penyakit dapat bersirkulasi dengan baik.Cara ini dimaksudkan untuk ayam mendapat udara yang selalu baru dan dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit.Kandang yang terlalu tertutup atau bahkan redup akibat kurangnya udara dan cahaya yang cukup mengakibatkan ayam kurang nafsu makan.

3.      Gantilah air setiap paling lama 2 hari 1X. Air harus dalam keadaan yang bersih dan bebas dari tanah atau kotoran ayam.

Biasanya untuk kandang model litter akan rawan terhadap air kotor. Jadi pastikanair selalu diganti. Air yang bersih mengurangi tersumbatnya hidung ayam karena biasanya ayam akan mencelupkan paruhnya sampai ke hidungnya. Dengan begitu penyakit dapat dicegah terutama untuk pernapasan.

4.      Sarang bertelur (induk) bisanya adalah tempat yang selalu kotor.


Terutama setelah menetas, biasanya akan timbul hewan kecil seperti mreki (bahasa jawa). Untuk itu sarang hanya 1x pakai, bakar sarang tersebut dan ganti dengan yang baru. Tidak hanya itu, sarang bertelur yang pada umumnya lembab akan muncul nyamuk yang juga bersarang di bawahnya. Semprotlah dengan des
infektan atau air daun sirih untuk pencegahan timbulnya penyakit.

5.      Pisahkan ayam yang sakit atau isolasikan ke tempat yang jauh dari ayam-ayam sehat.

Dengan mengisolasi ayam yang sakit akan memutus rantai penularan bibit penyakit ayam. Ayam yang sakit biasanya akan berakibat dengan perkembangannya. Untuk itu cara penanggulangannya adalah mengobati dan memacu pertumbuhannya. Dengan kata lain saat ayam yang sakit kita pisahkan langkah yang kita lakukan adalah mengobati penyakit dan memacu dari pakan agar mengejar pertumbuhan dari ayam-ayam yang sehat.

6.      Jangan membeli ayam yang sakit!

Ayam yang sakit biasanya didapat dari hasil transportasi atau dari penjual ayam.Untuk itu bila terlanjur dibeli usahakan jangan ditaruh di kandang dahulu.Isolasikan setiap ayam baru sebelum ditaruh di kandang bersama ayam lama meski berada di kandang yang berbeda.Dengan adanya ayam baru yang sakit merupakan langkah awal munculnya penyakit.

7.      Karakter asli ayam kampung adalah mengais atau menceker-ceker tanah dengan kakinya.

Dengan begitu kaki ayam menjadi rawan tercemarnya penyakit.Banyak penyakit dimulai dari kaki kotor seperti bubul ayam.Bila kaki ayam kotor atau sakit bubul ayam semprotlah dengan air garam dan bawang putih. Tapi ingat, jangan langsung di goreng ya! :D

8.      Cegah datangnya penyakit dengan menghindari tergenangnya air di kandang ayam. 
Air yang menggenang atau kelembaban yang berlebih dapat menjadi sarang berbagai penyakit atau nyamuk yang dapat merugikan ayam di dalam kandang.Kelembaban di dalam kandang yang berlebih mengakibatkan ayam kurang bergerak lincah dan ayam hanya merenung.

9.      Kubur ayam yang mati.

Biasanya malah di bakar, tapi menurut kami ayam yang dibakar menjadi pembawa atau penyebar penyakit karena udara yang dihasilkan dari pembakaran ayam yang mati. Dengan mengubur ayam maka tidak akan menimbulkan penyakit namun malah kebalikannya yaitu sebagai pupuk. Kuburlah ayam yang mati di sekitar pohon seperti pisang dan lainnya.

10.  Usahakan membersihkan kandang ayam setiap hari.

Sapulah kotoran ayam dengan sapu lidi dan pinggirkan kotoran ayam. Kotoran yang menumpuk di kandang akan menyebabkan bau yang menyengat dan hidupnya bibit penyakit.

11.  Berilah tanaman sebagai penyejuk di sekitar kandang.

Ada banyak pilihan yang dapat kita gunakan.Misalnya tanaman anti serangga, dan lainnya. Dengan cara ini dimaksudkan memberi sejuk kandang dan menyerap bibit penyakit. Tanaman ditempatkan di pinggir kandang dan usahakan tanaman yang ada di kandang adalah tanaman yang apabila dimakan ayam akan aman. Seperti sifat ayam yang akan memakan dedaunan di sekitarnya.

12.  Pisahkan antara tempat bertengger/nangkring dari tempat bertelur.

Jika sarang bertelur dekat dengan tempat bertengger maka kotoran akan jatuh pada sarang ayam yang dapat merugikan ayam terutama telur yang dierami tersebut.Selain cara tersebut di atas masih banyak lagi cara untuk mencegah  datangnya penyakit ayam.
Di antaranya adalah :
a. Semprotlah sekitar kandang pada siang hari untuk mengurangi panas yang berlebih yang dapat menyebabkan stress pada ayam
b. Berilah pakan yang selalu baru. Pakan yang terlalu lama dapat menimbulkan tumbuhnya jamur dan merugikan hewanlain
c. Bersihkan tempat pakan sebelum memberi atau menghidangkan pakan
d. Berilah sarapan pagi yang hangat untuk menghangatkan badan.
e. Berilah kunyit sebagai jamu dan berbagai obat herbal atau jamu alami lainnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar