Jumat, 22 Juni 2018

Biografi Gusdur .kh abdurrahman wahid


KOMPAS.com - Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur menjabat sebagai Presiden keempat Republik Indonesia setelah dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1999.
Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 7 September 1940.
Ketika lahir, ia diberi nama Abdurrahman Addakhil. Nama "Addakhil" mempunyai makna sang penakluk.
Kemudian, nama belakangnya diubah menjadi "Wahid", dan akhirnya lebih kerap dipanggil dengan Gus Dur.
"Gus" sendiri merupakan panggilan kehormatan yang ditujukan untuk seorang anak kiai yang berarti "Mas".
Pada 1944, Gus Dur pindah dari Jombang ke Jakarta mengikuti ayahnya yang terpilih sebagai Ketua Partai Masyumi.
Baca juga: INFOGRAFIK Serial Presiden: BJ Habibie
Ayah Gus Dur, yang pernah menjabat Menteri Agama, mendorongnya untuk gemar membaca berbagai buku, majalah, dan koran.
Kebiasaan ini membuat wawasannya semakin luas.
Pada 1954, us Dur malanjutkan pendidikan SMP ke Yogyakarta. Pendidikan agama diperdalamnya dari pesantren hingga belajar ke berbagai ulama.
Pada 1963, Gur Dur melanjutkan studi ke Mesir. Akan tetapi, karena kondisi tertentu, ia sempat pindah ke Irak, dan melanjutkan pendidikan ke Jerman dan Perancis.

ABDURRAHMAN WAHID
Setelah kembali ke Indonesia pada 1971, Gus Dur bergabung dengan Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi (LP3ES).
Ia juga sempat menapaki karier sebagai jurnalis.
Perjalanan karier politiknya dimulai ketika ia kembali ke Jombang.
Gus Dur bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU). Pada Pemilu Legislatif 1982, Gus Dur berkampanye untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Baca juga: Sejarawan Inggris: Gus Dur dan Ahok seperti Soekarno dan Diponegoro
PPP merupakan hasil gabungan dari empat organisasi Islam termasuk NU. Oleh karena itu, kontribusi terhadap NU sangat dibutuhkan.
Pada Musyawarah Nasional NU 1984, Gus Dur terpilih sebagai Ketua PBNU.
Ia menerima jabatan ini dengan syarat mendapat wewenang penuh untuk memilih pengurus yang akan bekerja di bawahnya.
Terpilihnya Gus Dur sebagai Ketua PBNU disambut positif oleh Soeharto.
Memimpin Indonesia
Setelah Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden, iklim politik Indonesia berubah.
Di bawah kepemimpinan Habibie, kebebasan berpolitik lebih luas.
Partai-partai politik mulai bermunculan.

Baca juga: INFOGRAFIK Serial Presiden: Soeharto
Pada Juli 1998, Gus Dur menyetujui usulan dari para kader NU untuk membentuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pada Juni 1999, PKB ambil bagian dalam pemilu legislatif dengan raihan suara 12 persen.
Namun, perolehan suara PKB kurang bisa memberikan pengaruh bagi pencalonan presiden.
Pada 7 Oktober 1999, Amien Rais dan Poros Tengah resmi mencalonkan Gus Dur sebagai calon presiden.
Pada 19 Oktober 1999, MPR menolak pidato pertanggungjawaban Habibie.
Pada 20 Oktober 1999, Gus Dur terpilih sebagai presiden. Sementara, Megawati sebagai wakil presiden.
Pemerintahan Gus Dur-Mega membentuk Kabinet Persatuan Nasional, dengan koalisi PDI-P, PKB, Golkar, PPP, PAN, dan Partai Keadilan (PK).
Baca juga: INFOGRAFIK Serial Presiden: Soekarno
Sejumlah kebijakan baru digagas Gus Dur di awal pemerintahannya, di antaranya pembubaran Departemen Penerangan dan Departemen Sosial.
Akhir Kepemimpinan
Akhir 2000, ketidakpuasan terhadap Gus Dur ditunjukkan oleh kalangan politik.
Dari DPR, sejumlah protes dilancarkan.
Gus Dur meminta Menko Polsoshukam untuk menyatakan keadaan darurat.
Namun, permintaan ini tidak digubris dan Gus Dur memecat Menko Polsushukam yang saat itu dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Menanggapi berbagai pemecatan yang dilakukan Gus Dur, Amien Rais yang saat itu menjabat Ketua MPR, meminta sidang istimewa MPR dimajukan.
Gus Dur kemudian mengumumkan pemberlakuan dekrit yang salah satu isinya adalah pembubaran MPR/DPR.
Dekrit tersebut tidak memperoleh dukungan.
Pada 23 Juli 2001, anggota DPR melayangkan protes dan dan tercatat 151 anggota DPR menandatangani petisi meminta pemakzulan terhadap Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati Soekarnoputri.


PERJALANAN KARIER:
Pekerjaan:
- Guru Madrasah Mu'allimat, Jombang ( 1959 - 1963 )
- Dosen Universitas Hasyim Asyhari, Jombang ( 1972 - 1974 )
- Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Hasyim Asyhari, Jombang ( 1972 - 1974 )
- Sekretaris Pesantren Tebuireng, Jombang ( 1974 - 1979 )
- Konsultan di berbagai Lembaga dan Departemen ( 1976 )
- Pengasuh Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta ( 1976 )
Pemerintahan :
- Presiden RI ( 1999 - 2001 )
Legislatif :
- MPR dari Utusan Golongan ( 1987 - 1992 )
- MPR dari Utusan Golongan ( 1999 - 2004 )

Kegiatan Lain:
- Ketua Umum Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Yogyakarta
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Ceko
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Brussel, Belgia
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke India
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Korea Selatan
- Peseta dalam Menghadiri Pertemuan UNCTAD, Thailand
- Anggota Dewan Pendiri Shimon Peres Peace Center, Tel Aviv, Israel
- Pendiri Forum 2000 (Organisisasi yang mementingkan Hubungan Antaragama)
- Wakil Ketua Kelompok Tiga Agama yaitu Islam, Kristen dan Yahudi yang di bentuk di Universitas Al Kala, Spanyol
- Peseta dalam Menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Selatan (South Summit), Havana, Kuba
- Juri Festival Film Indonesia (FFI)
- Ketua Kelompok Kerja Forum Demokrasi
- Anggota Syuriah Nahdlatul Ulama (NU) ( 1979 - 1984 )
- Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Dewan Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) ( 1983 - 1985 )
- Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ( 1984 - 1989 )
- Ketua Tanfidziyah PBNU ( 1989 - 1994 )
- Ketua Tanfidziyah PBNU ( 1994 - 1999 )
- Ketua Dewan Internasional Konferensi Dunia bagi Agama dan Perdamaian (World Conference on Religion and Peace-WCRP), Italia ( 1994 )
- Anggota Badan Penasihat Forum Kerja Indonesia ( 1998 )
- Anggota Dewan Penasihat Angkatan Muda Nahdlatul Ulama (AMNU) ( 1998 - 2000 )
- Anggota Pembentuk Koalisi Gerakan Demokrasi ( 1998 )
- Ketua Dewan Maritim Indonesia (DMI) ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Malaysia ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Singapura ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Myanmar ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Thailand ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Laos ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Kamboja ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Vietnam ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Filipina ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Amerika Serikat ( 1999 - 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Jepang ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Kuwait ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Yordania ( 1999 )
- Peserta Menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Informal ke-3 ASEAN, Filipina ( 1999 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Jeddah dan Riyadh, Arab Saudi ( 1999 - 1999 )
- Peserta Kunjungan Resmi ke Cina ( 1999 - 1999 )
- Peserta Menghadiri KTT Milenium PBB, New York ( 2000 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Geneva, Swiss ( 2000 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke London, Inggris ( 2000 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Perancis ( 2000 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Belanda ( 2000 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Itali, Vatikan ( 2000 )
- Ketua Tanfidziyah PBNU ( 2000 - 2005 )
- Ketua Dewan Syuro PKB ( 2000 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Johannesburg, Afrika Selatan ( 2000 )
- Peserta Kunjungan tidak Resmi ke Cancun, Meksiko ( 2000 )
- Ketua Umum Dewan Syuro PKB hasil Muktamar II, Semarang ( 2005 - 2010 )

Publikasi:
- Buku: Bunga Rampai Pesantren. Penerbit : Dharma Bhakti, Jakarta ( 1979 )
- Buku: Muslim di Tengah Pergumulan. Penerbit : Leppenas, Jakarta ( 1981 )

Penghargaan:
- Bintang Tanda Jasa Kelas 1, Bidang Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan dari Pemerintah Mesir
- Ramon Magsaysay
- Pin Penghargaan Keluarga Berencana dari Perhimpunan Keluarga Berencana I
- Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI BJ Habibie
- Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Jawaharlal Nehru, India
- Gelar Doktor Honoris Causa, Bidang Perdamaian dari Soka University Jepang ( 2000 )
- Global Tolerance Award dari Friends of the United Nations, New York ( 2003 )
- Presiden World Headquarters on Non-Violence Peace Movement ( 2003 )
- World Peace Prize Award dari World Peace Prize Awarding Council (WPPAC), Seoul, Korea Selatan ( 2003 )
- Penghargaan dan kehormatan dari Temple University, Philadelphia, Amerika Serikat, yang memakai namnya untuk penghargaan terhadap studi dan pengkajian kerukunan antarumat beragama, Abdurrahman Wahid Chair of Islamic Study ( 2008 )
- Penghargaan dari Simon Wiethemtal Center, Amerika Serikat ( 2008 )
- Penghargaan dari Mebal Valor, Amerika Serikat ( 2008 )

Sabtu, 26 Mei 2018

DAFTAR DOSEN MA.HAD ALY ASSHIDDIQIYAH JAKARTA

DAFTAR KYAI DAN DOSENKU DI MAHAD ALY JAKARTA


1. Dr.kh .noer muhammad iskandar Sq.


2. KYAI M SYUKRI GHOZALI SPDI.


3. KYAI H. DR.MUJIB QULYUBI




4. DR.KH.NASRULLAH JAZAM LC.


5.DR.Kh. tohirin lc.MA

6. Ustadz abdul kholiq MA.



7. KH.AGUS SHOHIB KHOIRONI LC.



8.ustadz Riadlul badi, MA

9.Ustadz MoH HATTA Lc.MA


10. Mrs arita tina



11. Ustadz ajat sudrajat lc. 










Jumat, 16 Maret 2018

Cara cepat kuasai kitab kuning dan bahasa arab




Assalamualaikum wr wb.
Ini adalah cara cepat menguasai kitab kuning.dan bahasa arab.
Segera datangi tempatnya dan buktikan segera.
Bersama pengasuh ponpes al umm wal abb kyai M syukri ghozali  brebes. 






Minggu, 28 Januari 2018

Kata motivasi ustadz bagus santoso Mhum.






4 tanda orang yang akan hidup sengsara,

1. Orang yg suka mengeluh.
 Dinasehati bilang tidak bisa, tidak mau, dikasih pekerjaan bilang tidak bisa sebelum melakukan, tidak mau belajar, tidak mau berusaha.

2. Selalu melihat masalah dalam setiap situasi.
Ketika teman anda sdg berjuang memperjuangkan sesuatu anda bukan mendukungya, memujinya, tetapi malah membulinya, mentertawakanya, bukan memberi motivasi terhadapnya.
Dan anda tidak akan bahagia, karena apa? Seneng melihat orang lain susah, dan susah melihat orang lain seneng.

3. Anda tidak mau disalahkan.
Ketika anda diberikan nasehat positip anda selalu mempunyai ribuan alasan untuk menolaknya dalam otak dan mindset anda, selalu menyalahkan teman, atasan, saudara, orang tua, tidak mau menyalahkan diri sendiri. Arti ya anda tidak peduli, i dont care.
Tidak punya teman, temanya game dikamar, anda harusnya bersosialisasi dengan orang lain, berinteraksi dg orang lain,
Anda harusnya bertemu dg orang.
Belajarlah menerima keaalahan, ketika disalahkan belajarlah meredam ego anda. Ketika di kritik oleh 1 orang, atau banyak orang belajarlah menerimanya berrti ada yg salah dg diri anda.  Ketika anda mempunyai maslah spt ktu,maka berbenahlah, instrospeksilah.

4. Tipe orang penuntut.
Anda bisanya menuntut, kerjanya 1 minta gajinya 5, kerjanya 8 jam minta gajinya lebih, bukanya berayukur tetapi malah mengeluh, ini kok kurang, jangan jadi orang yg menyebalkan, .karena tidak ada orang yg suka dg orang yg menyebalkan, lebih baik tinggal di hutan kalau anda menyebalkan.
Saya percaya tidak ada usaha yg sia2, apa yang anda tabur itu yang akan anda tuai, kalau anda menabur kebapikan anda suatu hari akan menuai kebaikan yg luar biasa.
Jangan menabur kebencian Krn kalau menabur kebencian suatu hari anda akan dikucilkan, anda akan sangat sengsara.
Saran saya anda Tetap jadilah pribadi yg lebih baik,

Minggu, 14 Januari 2018

Sejarah arindra bagus santoso

Mari berkenalan lebih dekat,
Sang penulis merupakan anak dari ibunda siti maslikhat bin almh ruslani bin daklan.
Atau dari nasab bapak, bin bapak slamet bin almh sayyid. Lahir didesa jembayat kec.margasari kab,tegal.
Tepatnya hari selasa 17 september 1991.
Diberi nama arindra bagus santoso. Arti nama arindra sendiri mempunyai arti anak yang pertama, diambil dari bahasa sansekerta. Sedangkan nama tengah bagus mempunyai arti yang baik. Sedangkan santoso mempunyai arti sejahtera.