Jumat, 17 Januari 2014

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI BAHASA ARAB
DI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH PUSAT JAKARTA

1.                                       Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah dan berbeda dengan makhluk lainya, seperti hewan dan tumbuhan, kesempurnaan tersebut terletak pada akal pikiranya, oleh karena itu allah memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu bukan hanya ilmu agama saja tetapi juga ilmu-ilmu lainya[1].
Untuk mendapatkan ilmu tersebut manusia dikaruniai tuhan kemampuan dasar yang bersifat rohaniah dan jasmaniyah agar manusia mampu mempertahankan hidup serta kesejahteraanya, kemampuan tersebut merupakan modal dasar untuk mengembangkan kehidupanya dalam segala bidang, adapun usaha untuk mengembangkan kehidupannya yaitu dengan melalui pendidikan.
Pendidikan ialah serangkaian kegiatan interaksi yang bertujuan antara manusia dewasa dengan peserta didik secara tatap muka atau dengan meggunakan media dalam rangka memberikan bantuan kepada peserta didik seutuhnya, dalam arti supaya dapat mengembangkan potensinya semaksimal mungkin agar menjadi manusia dewasa, potensi disini ialah potensi fisik, emosi, sosisal, sikap, moral,pengetahuan, dan ketrampilan[2].
Untuk mendukung dan mewujudkan pendidikan nasional tersebut dibutuhkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga siswa dapat mengembankan diri di tengah-tengah masyarakat, kurikulum merupakan seperangkat bahan ajar yang dipersiapkan oleh lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah yang dituangkan dalam belajar-mengajar di sekolah. kurikulum sebagai salah satu unsur pendidikan sebaik, dan sehebat apapun, dana yang begitu banyak jumlahnya program yang relevan serta teknologi yang canggih tidak akan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas tanpa guru yang berkualitas dan profesional[3].
Guru merupakan faktor utama dalam kegiatan pembelajaran karena guru merupakan penerjemah kurikulum untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal maka guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang unggul.
Berdasarkan keterangan diatas maka guru dituntut untuk memiliki kompetensi, begitu juga dengan guru PAI, kompetensi guru PAI dalam merencanakan proses pembelajaran sangat diperlukan, karena merupakan faktor utama dalam pencapaian pengajaran yaitu: menjadikan anak didik yang berilmu, beriman, bertakwa dan Berakhlakul karimah, ketrampilan proses belajar dalam PAI sangat erat kaitanya dengan tugas dan tanggung jawab guru PAI sebagai pengajar dan pendidik.
Hal tersebut sejalan dengan undang-undang republik Indonesia no 14 tahun 2005 yang terdapat pada pasal 10 ayat 1 tentang guru dan dosen, bahwa setiap guru termasuk PAI harus memiliki 4 macam kompetensi guru diantaranya :
a.       Kompetensi pedagogik : yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.
b.      Kompetensi kepribadian : yaitu guru memiliki kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa, serta menjadi teladan peserta didik.
c.       Kompetensi professional : yaitu guru mempunyai kemampuan penguasaan materi secara luas dan mendalam.
d.      Kompetensi sosial : yaitu guru mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisian dengan pesera didik, sesama guru, wali murid  dan masyarakat sekitar.[4]
Berkaitan dengan hal tersebut maka guru bahasa arab yang termasuk dari komponen mata pelajaran PAI harus mempunyai keempat kompetensi tersebut yang bisa diandalkan baik dalam kegiatan belajar mengajar mapun diluar kegiatan belajar mengajar, selain itu juga guru bahasa arab dituntut keprofesionalanya dalam pengajaran bidang studi bahasa arab kepada siswa baik dalam penguasaan bidang materi, penguasaan kelas maupun penggunaan metode dalam pengajaranya.  
Namun dalam kenyataanya kompetensi guru Bahasa Arab di Madrasah diniyah manbaul ulum Ashiddiqiyah masih dipertanyakan, hal ini berkaitan dengan banyaknya jumlah siswa yang belum bisa menggunakan bahasa arab, mengapa hal ini bisa terjadi  ? apakah karena guru yang mengajarkanya tidak professional, atau apakah guru yang mengajarkan mata pelajaran tersebut tidak sesuai dengan latar belakang pendidikanya. Sehingga tidak menguasai pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Atau gurunya kurang disiplin dan bertanggung jawab dalam mengajar atau kurang terjalinya komunikasi yang baik antara guru dan murid dalam kegiatan pembelajaran atau adanya factor lain diluar kompetensi guru, seperti adanya daya serap siswa rendah terhadap materi pelajaran, tentunya keadaan ini sangat menghawatirkan karena setiap guru khususnya bahasa arab dituntut untuk menjadi tenaga professional,
Selain faktor guru faktor lainpun mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain faktor keluarga, lingkungan, media, metode pembelajaran dan sebagainya.

Berdasarkan hal di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM    BIDANG STUDI BAHASA ARAB DI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH PUSAT JAKARTA”

2.                           Identifikasi Masalah
Sejumlah masalah yang mempunyai potensi hubungan dengan prestasi belajar siswa dapat diidentifikasi sebagai berikut :

a.       Kompetensi guru
b.      Minat belajar siswa
c.       Metode mengajar guru
d.      Peraturan pembelajaran.
e.       Fasilitas belajar
f.       Metode megajar guru
g.      Keadaan ekonomi guru
h.      Gaya belajar siswa
i.        Profesionalisme guru

3.                           Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah diatas maka masalah yang diteliti adalah hubungan kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi bahasa arab di pondok pesantren Asshiddiqiyah pusat Jakarta.

4.                           Rumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah yang diteliti, maka perumusan masalah yang diteliti yaitu :
1.      Apakah ada hubungan kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa.
2.      Berapa besar signifikasi pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa.

5.                        Tujuan dan Manfaat Penelitian

a)      Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka penulisan skripsi ini memiliki tujuan :

1.      untuk membuktikan hubungan kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi bahasa arab.
2.      Untuk mengetahui bagaimana tingkat prestasi siswa pada mata pelajaran bahasa arab di pondok pesantren asshiddiqiyah pusat jakarta

b)     Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.      Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan pengalaman serta pemikiran bagi penulis khususnya, dan mahasiswa Pada umumnya, dari banyaknya problematika pendidikan khususnya tentang kompetensi guru.
2.      Sebagai bahan masukan bagi guru bahasa arab dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam usaha meningkatkan kompetensi yang berkaitan dengan pengelolaan kelas, yang akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
3.      Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan pada umumnya dan peningkatan pendidikan di sekolah-sekolah khususnya pondok pesantren asshiddiqiyah pusat Jakarta.

C. Kerangka Metodologis
1)      Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, yang mengambil lokasi penelitian di pondok pesantren asshiddiqiyah pusat jakarta.
2)      Populasi, sampel dan teknik penarikan sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian[5] populasi dalam hal ini berpedoman pada pendapatnya Suharsimi Arikunto yang mengatakan :
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil sekitar 10-15%  atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :
a.       Kemampuan peneliti, dilihat dari waktu, tenaga, dan dana
b.      Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini banyak menyangkut sedikit data.
c.       Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik[6].
Yang menjadi populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat Jakarta, sedangkan populasi terjangkaunya adalah santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat Jakarta Barat tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 500 orang. “ Sampel adalah sebagian dari populasi”[7] adapun sampelnya diambil secara acak (Random Sample), mengingat sampelnya lebih dari 100 orang, maka penulis hanya mengambil sampel sebanyak 15% dari populasi yaitu 125 orang.
3)      Instrument penelitian

4)      Teknik pengumpulan data

a)      Observasi
Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung[8], observasi ini dilakukan dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data sekolah yaitu yang berkaitan dengan letak geografis Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat Jakarta dan proses pembelajaran bahasa arab yang mencakup kompetensi guru dan prestasi belajar bahasa arab siswa

b)      Interview
Interview yaitu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh data atau invormasi dari informan (interviewer)[9] jenis interview yang digunakan oleh penulis adalah jenis interview bebas terpimpin. Dalam metode ini pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada informan sudah dipersiapkan dala interview guide (pedoman wawancara), akan tetapi tidak terikat sepenuhnya dengan pedoman yang telah ditentukan tersebut, serta memberi keleluasaan kepada informan untuk menerangkan lebih luas tentang hal yang terkait dengan permasalahan.

c)      Angket
Yaitu suatu penelitian yang menggunakan daftar-daftar pertanyaan secara teoritis mengenai suatu hal untuk memperoleh data tentang suatu hal dari responden[10]. Angket diberikan kepada murid untuk memperoleh informasi mengenai keempat kompetensi yang dimiliki oleh guru. Angket dalam penelitian ini menggunakan Model  likert, yang mempunyai empat kemungkinan jawaban yang berjumlah genap. Hal ini digunakan untuk menghindari kecenderungan responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban yang jelas.
Penyusunan angket kompetensi guru mengacu pada keempat indikator-indikator kompetensi guru yang terdiri dari 25 item dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 1
Kisi-Kisi Penyusunan Angket (Variable x)
No
Indikator
Nomor butir
Jumlah
1
Kompetensi Pedagogik
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12
12
2
Kompetensi Profesional
13,14,15,16,
4
3
Kompetensi Kepribadian
17,18,19.20,
4
4
Kompetensi Sosial
21,22,23,24,25,
5

25
.





d)     Dokumentasi
Dokumentasi adalah Mencari data-data tertulis seperti berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, notulen, rapat, agenda, dan lain-lain[11] metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum pondok pesantren Asshiddiqiyah pusat Jakarta serta data yang dapat dipercaya kebenaranya mengenai dokumen yang diperlukan dalam penelitian.




5)      Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara untuk menguraikan keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami bukan oleh orang yang mengumpulkan data saja, tetapi juga oleh orang lain.
adapun langkah-langkahnya yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a.       Analisis kualitatif
Yaitu suatu analisis non-statistik yang mana data yang diuraikan dalam bentuk kata-kata dan dengan cara sistematis yaitu dari hasil observasi, interview dan dokumentasi. Tujuan analisa data dalam penelitian adalah menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi data yang teratur, tersusun rapi dan berarti. Analisa kualitatif ini untuk menganalisa data madrasah, data analisa kompetensi pedagogik guru bahasa Arab,  dan data prestasi belajar bahasa Arab siswa yang berupa pembentukan kompetensi bahasa Arab siswa.
Miles dan Huberman mengemukakan bahwa analisa data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktifitas dalam analisa data yaitu data reduction, Data Display, Conclusion Drawing/Verification.
1.      Reduksi data yaitu identifikasi satuan (unit) dengan merangkum, mengupulkan, dan memilih data yang relevan, dapat diolah dan dapat disimpulkan.
2.      Display data yakni berusaha mengorganisasikan dan memaparkan secara keseluruhan guna memperoleh gambaran yang lengkap dan utuh.
3.      Menyimpulkan dan verifkasi yakni melakukan interpretasi data dan melakukan penyempurnaan dengan mencari data baru yang diperlukan guna mengambil kesimpulan

b.      Analisa data kuantitatif
Metode analisa data kuantitatif dipergunakan untuk menganalisa data yang berupa angka-angka dengan menggunakan rumus.

Mx=

Keterangan :
Mx       : besarnya rata-rata yang dicari
∑ fx      : jumlah nilai dikalikan frekuensi
N          : jumlah peserta tes ( responden )[12]
Rumus ini digunakan untuk mencari rata-rata prestasi belajar bahasa arab siswa dengan acuan standar nilai[13].
80-100             = Baik sekali
66-79               = Baik
56-65               = Cukup
40-55               = Kurang
30-39               = Gagal

6)      Hipotesis

Adapun rumusan hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :
(HA)  =  ada korelasi positif antara guru bahasa Arab (variable X) dengan prestasi belajar siswa (variable Y)
(HO)  = Tidak ada korelasi positif antara guru bahasa Arab (variable X) dengan prestasi belajar siswa (variable Y)

7)      Sistematika penulisan proposal

Agar dalam penyusunan skripsi ini dapat lebih sistematis dan terfokus pada satu pemikiran, maka penulis menyajikan sistematika pembahasan, sebagai gambaran umum penulisan skripsi. Yang berpedoman pada buku panduan penulisan skripsi yang diterbitkan oleh STAISA Jakarta edisi terakhir. Adapun penulisan skripsi ini terdiri atas empat bab yaitu :

Bab I :  Dalam bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, tujuan, manfaat penelitian, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, serta sistematika penulisan.

Bab II : Bab ini berisi landasan  teori penelitian, deskripsi teori, yang memuat teori –teori yang digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan di teliti.serta kerangka berfikir atau argumentasi dalam merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang diajukan.

Bab III : Dalam bab ini berisi kerangka metodologis penelitian yang berisi, metode penelitian dan teknik penulisan, data yang dikumpulkan, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, penarikan kesimpulan, dan teknik penulisan.

Bab IV : Merupakan hasil penelitian atau jawaban dari rumusan masalah yang memuat tentang pengaruh kompetensi guru bahasa terhadap prestasi siswa di pondok pesantren Asshiddiqiyah pusat Jakarta.

Bab V :  Bab akhir atau penutup dalam laporan penelitian, yang berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, serta saran-saran dari penulis dan penutup.   
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-OUT LINE (DAFTAR ISI) SKRIPSI
-DAFTAR PUSTAKA




[1] Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : bumi aksara, 2000), cet ke 4, hal 3
[2] Zahara Idris,Pengantar Pendidikan,(Jakarta:Grasindo,1992)h 4

[3] Sumarsih Anwar dkk, Kompetensi Guru Madrasah,(Jakarta: Balitbang Agama 2007)cet 1 hal 107
[4] Departemen Agama RI Undang-Undang Dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan :Jakarta 2006 H 31
[5] Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta,2002), cet ke 12 hal. 108
[6] Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta,2002), cet ke 12 hal. 112
[7] Masri Mansur dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta : Ushul Press,2009), hal 24
[8] Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Bandung : PT Remaja Rosda Karya Offset), hal 220.
[9] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,Suatu Tindakan Praktek, (Jakarta :Rineka Cipta, 2002), hal 132
[10] Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogjakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1983), hal 63
[11] Ibid hal 63.
[12] Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta : Raja Grafindo Persada 2004), hal 87.
[13] Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara 2005), hal 245

Tidak ada komentar:

Posting Komentar